Isam bin Yusuf adalah seorang ahli ibadah yang terkenal wara’ (hati-hati), tawadhu’ (rendah hati), taat beribadah, dan senantiasa khusyuk dalam shalatnya. Karena kehati-hatiannya, ia selalu khawatir bila ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT. Karenanya, Isam senantiasa menjaga dirinya dari hal-hal yang menyebabkan ibadahnya tertolak. Sebab, akan sia-sialah apa yang dikerjakannya, bila ibadahnya tidak diterima Allah SWT. More
Belajar dari “Kebodohan” Umar bin Khatab
20/05/2011
Kita tentu tidak asing dengan Umar bin Khatab salah satu dari empat khalifah ternama masa sepeninggal Rasulullah SAW. Umar pun terkenal dengan ketegesan dan kelembutan hatinya. Bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya ada nabi sesudahku maka ia adalah Umar bin Khatab”. (H.R Tirmidzi dan Ahmad) More
Pencucian Otak Secara Psikologis
29/04/2011
DAKWAH, PENDIDIKAN Leave a comment
Beberapa waktu ini sempat heboh beberapa orang yang hilang atau bahkan telah mengalami pencucian otak dengan mengatasnamakan gerakan NII (Negeri Islam Indonesia). Ada beberapa dari mereka yang hilang, melakukan penipuan dan merekrut teman dekatnya untuk bergabung. Bahkan tidak heran kelompok ini sudah mencapai lebih dari dua ratus ribu anggota aktif dari tingkat RT sampai Daerah. More
menata emosi
29/04/2011
Dalam sebuah peperangan, suatu ketika Khalifah Ali ra berhasil membuat salah satu musuh terjengkang. Saat itu beliau sudah siap menghunus pedangnya untuk memenggal musuhnya. Namun, tiba-tiba sang musuh meludahi wajah Ali ra. Tanpa disangka, beliau tidak jadi membunuh musuh itu, dan pergi begitu saja. Sang musuh menjadi heran dan bertanya-tanya, “Wahai Ali, mengapa engkau tidak membunuhku?” Ali kemudian menjawab, “Aku takut membunuhmu bukan karena Allah, melainkan karena ludahmu yang membuatku marah.” More
Mus’ab bin Umair: Duta Islam Pertama
29/04/2011
Mus’ab bin Umair adalah seorang tokoh muda yang memiliki posisi sendiri dalam sejarah Islam. la ada adalah duta Islam pertama yang diutus Rasulullah SAW ke Madinah mewakilinya untuk mengajarkan Islam kepada penduduk kota itu dan menyiapkan berbagai hal untuk menerima kepindahan kaum Muhajirin dan Rasulullah SAW.
la adalah pemuda Quraisy yang sangat tampan dan flamboyan semasa jahiliyah. Gaya busana dan parfum yang dikenakannya sempat menj adi buah bibir di kalangan gadis-gadis Makkah. la hidup serba berkecukupan karena berasal dari keluarga terpandang dan menj adi idola remaja Makkah saat itu.
Bukan Karena Meminta…., Tapi Karena Syukur….
29/04/2011
Tapi kalau kita perhatikan, memang rata-rata ada dulu peristiwa yang mendahuluinya. Orang-orang Mukmin mengenali seluruh peristiwa sebagai Kehendak Allah. Yang namanya Kehendak Allah, mestilah Dia memiliki maksud sesuatu kepada kita ketika kita menjalaninya.
Adapun seluruh peristiwa; baik atau buruk, semuanya dikehendaki Allah agar kita mau kembali kepada-Nya dan bersyukur. Allah pun meminta kita menjaga ketaqwaan dan kesabaran, bukan saja ketika susah, tapi juga ketika senang.
Karena Kejadian dan Pengalaman
29/04/2011
Ada yang melakukan ibadah karena ilmu dan keyakinan, dan ada yang melakukannya karena pengalaman.
Amal lebih utama dilakukan sebab ilmu dan iman, atau dan keyakinan. Namun, bila seseorang melakukan sebab kejadian sesuatu yang melatarbelakanginya, lalu menjadikan itu sebagai pengalaman baginya, maka itu disebut juga ilmu dan iman, ilmu dan keyakinan.
Peran herbal dalam pengobatan hanya 40%. Lalu 60% tanggung jawab siapa?
29/04/2011
Paulus, dokterahli bedah alumnus Universita Degli Studi Padova, Italia, sudah 20 tahunan meresepkan herbal kepada para pasien. la menyimpulkan peran herbal terhadap kesembuhan pasien hanya 40%.
Selebihnya adalah pikiran,jiwa,gaya hidup,semangat hidup, dan tubuh pasien. Menurut Paulus emosi mempengaruhi pikiran. “Berpikir positif, menyebabkan daya tahan tubuh meningkat. Jika pikiran kacau akibat stres menyebabkan daya tahan tubuh turun sehingga gampang sakit,” kata dokter yang bertugas di Uganda dan Ethiopia selama 8 tahun itu.
Tanggung Jawab Sosial Korporasi
29/04/2011
Kini, jalan keluar lain bagi kuatnya kemiskinan dan berbagai persoalan sosial di dunia ialah himbauan tanggung jawab sosial bisnis. LSM, aktivis sosial, dan politisi sudah mendesak korporasi untuk memodifikasi kebijakan mereka dalam soal perburuhan, lingkungan, kualitas produk, dan perdagangan yang adil.
Berkat mereka, banyak pihak bisnis menanggapi. Belum lama ini, banyak eksekutif mengelola korporasi dengan sikap “masa bodoh” terhadap masyarakat. Mereka mengeksploitasi buruh, mengotori lingkungan, memalsukan produk, dan melakukan penipuan—semua demi keuntungan. Di sebagian besar wilayah dunia maju, hal seperti itu sudah lama ditinggalkan. Regulasi pemerintah jadi salah satu sebab diting-galkannya, lainnya ialah gerakan tanggung jawab sosial korporasi (corporate social responsibility, CSR). More